Sate maranggi lebih nikmat di banding sate biasa

Sate Maranggi memiliki beberapa perbedaan utama dibandingkan dengan sate biasa, baik dari segi bumbu, cara penyajian, maupun asal-usulnya. Berikut adalah beberapa perbedaannya: 1. Asal dan Jenis Daging • Sate Maranggi berasal dari Purwakarta, Jawa Barat, dan umumnya menggunakan daging sapi atau kambing. • Sate biasa (seperti sate Madura) lebih sering menggunakan daging ayam, kambing, atau sapi, tergantung daerah asalnya. 2. Bumbu dan Cara Marinasi • Sate Maranggi dimarinasi dengan bumbu khas seperti kecap manis, bawang putih, ketumbar, jahe, dan cuka lahang (cuka dari aren) sebelum dibakar. Sehingga bumbu sudah meresap sebelum dibakar. • Sate biasa, seperti sate ayam Madura, umumnya tidak dimarinasi lama, tetapi dibakar langsung dan diberi bumbu setelah matang, seperti bumbu kacang atau kecap. 3. Penyajian • Sate Maranggi biasanya tidak menggunakan bumbu kacang, tetapi cukup dengan kecap manis dan sambal tomat mentah yang segar. • Sate biasa (seperti sate ayam Madura) sering disajikan dengan bumbu kacang yang kental dan gurih atau kecap manis dengan irisan bawang merah dan cabai. 4. Pelengkap • Sate Maranggi sering disajikan dengan nasi timbel atau ketan bakar, khas Sunda. • Sate biasa lebih sering disajikan dengan lontong atau nasi putih. 5. Cita Rasa • Sate Maranggi memiliki rasa yang lebih gurih, sedikit asam dari cuka lahang, dan manis alami dari kecap. • Sate biasa cenderung lebih manis dan gurih dari bumbu kacang atau kecapnya. Secara keseluruhan, Sate Maranggi lebih khas dengan marinasi sebelum dibakar, sedangkan sate biasa lebih bergantung pada bumbu yang ditambahkan setelahnya.